Alasan mengapa smartphone masa kini tak lagi usung baterai yang bisa dicopot
Sadarkah Anda jika belakangan ini tak ada smartphone yang baterainya bisa dicopot?
Hal ini cukup merepotkan jika perangkat mengalami hang atau error. Jika hang, kita tak bisa serta merta mencopot baterai seperti zaman dulu. Hal ini juga repot ketika terbentur masalah baterai di iPhone lawas yang membuat iPhone jadi lemot. Untuk menggantinya, kita harus repot-repot membawanya ke tukang servis.
Jadi, mengapa produsen smartphone tak membuat perangkat yang baterainya bisa dicopot saja? Hal ini dilakukan oleh LG V20 1 tahun lalu, namun ini adalah langkah yang tidak lazim dilakukan smartphone papan atas.
Alasannya sebenarnya mudah, yakni banyak sekali fitur lain yang diprioritaskan ketimbang baterai.
Berbagai prioritas ini mulai dari desain yang akan jadi lebih premium, pasalnya bagian belakang akan lebih mulus jika smartphone tak bisa kita buka-buka. Seperti desain Samsung Galaxy S6 beberapa tahun lalu yang mengusung kaca di bagian belakang dengan rangka metal yang tipis, tentu hal tersebut tidak bisa diraih jika ada baterai yang bisa dicopot. Hingga saat ini, desain itu masih dipertahankan.
Fitur anti-air tentu tak bisa diusung jika sebuah perangkat punya baterai yang bisa dicopot. Google Pixel tahun lalu dihujat habis karena tak memiliki fitur ini, dan hal ini menunjukkan bahwa fitur anti air adalah fitur 'must have' dari sebuah smartphone papan atas.
Selain itu, baterai non-removable ternyata membuat smartphone bisa mendapat ruang fisik yang lebih banyak untuk diisi berbagai hal lain: mulai dari stereo speaker, charging nirkabel, pipa untuk menyalurkan panas, atau sensor kamera yang lebih baik beserta stabilisasi optikalnya.
Jadi, mari kita move-on dan tanggalkan harapan untuk melihat smartphone dengan baterai yang bisa dicopot, untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar