Alasan Polri Sosialisasi Kontra Radikalisme di Banten
Tim Divisi Mabes Polri yang dipimpin analis kebijakan Divisi Humas Polri Kombes Sulistyo Pudjo Hartono kembali menggelar giat sosialisasi kontra Radikalisme di wilayah Pandeglang dan Lebak, Banten, Kamis siang.
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Jumat (4/8/2017), kawasan Banten dipilih dengan pertimbangan, wilayah itu sempat menjadi tempat latihan para pelaku kejahatan teror beberapa waktu lalu.
Untuk menangkal paham radikalisme, diperlukan kerja sama para ulama untuk memberikan pemahaman agama yang benar, mengingat Banten disebut-sebut sebagai kota seribu ulama dan sejuta santrinya.
Pemberian ilmu agama yang berkualitas juga menjadi kebijakan Pemerintah Daerah Banten. Pemahaman agama yang baik tidak hanya diberikan di pesantren, namun juga di sekolah-sekolah umum.
Giat sosialisasi kontra radikal masih akan terus dilanjutkan selama satu minggu di Banten.
Setelah Serang, Pandeglang, dan Lebak, Tim Divisi Mabes Polri menggelar sosialisasi di Polres Cilegon dan Kota Tangerang, Banten.
Seperti biasanya, sosialisasi dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, ulama, kiai, hingga anak-anak sekolah.
Sejumlah tokoh agama yang menjadi narasumber dalam sosialisasi sepakat bahwa, paham radikal, muncul karena kurang pahamnya seseorang dalam menafsirkan kitab suci Alquran. Sehingga para ulama mengimbau agar umat Muslim tidak mengartikan Alquran secara partial atau sepotong-sepotong.
Untuk membantu para ulama memberikan pendidikan agama yang baik dan benar, kepolisian Kota Tangerang juga sudah menjalankan sejumlah program untuk menangkal paham radikal.
Sumber : Liputan6.com
Tidak ada komentar