Pasukan Militer AS Siap Lindungi Guam dari Serangan Rudal Korut
Washington - Pasukan militer Amerika Serikat siap melindungi Guam menyusul ancaman Korea Utara (Korut) untuk menembakkan rudal balistik ke wilayah AS di Pasifik tersebut.
Gedung Putih menyampaikan kesiapan pasukan militer AS tersebut usai pembicaraan telepon antara Presiden Donald Trump dengan Gubernur Guam, Eddie Calvo.
Disebutkan Gedung Putih seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/8/2017), dalam percakapan tersebut, Trump meyakinkan Calvo bahwa "militer AS akan memastikan keselamatan dan keamanan rakyat Guam, beserta seluruh Amerika."
Terkait krisis Korut, Trump juga telah berbicara via telepon dengan Presiden China Xi Jinping. Dalam pembicaraan tersebut, Trump dan Xi memuji resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korut sebagai "langkah maju yang penting dan diperlukan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," demikian statemen Gedung Putih.
"Kedua presiden juga menekankan komitmen bersama mereka untuk denuklirisasi Semenanjung Korea," imbuh Gedung Putih. Ditekankan bahwa kedua pemimpin memiliki "hubungan yang sangat dekat yang diharapkan akan mendorong resolusi damai atas masalah Korut."
"Presiden Trump dan Presiden Xi setuju bahwa Korut harus menghentikan perilaku provokatifnya," demikian statemen Gedung Putih.
Beberapa hari sebelumnya, Trump melontarkan peringatan untuk Korut. Dia menyatakan, rezim komunis itu harus bersiap menghadapi 'api dan kemarahan serta kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia' jika terus melontarkan ancaman ke AS.
Ketegangan memuncak setelah Korut mengungkapkan rencananya untuk menembakkan rudal ke Guam. Korut mengklaim empat rudal balistik jarak menengah jenis Hwasong-12 akan mengudara sejauh 3.365 kilometer dalam waktu 1.065 detik atau 17 menit 45 detik saja.
Korut dalam pernyataannya menyebut, skema serangan ke Guam, yang menjadi lokasi pangkalan militer AS di Pasifik, bertujuan untuk memberikan 'peringatan krusial' pada AS.
Tidak ada komentar